AKSI NYATA 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID CALON GURU PENGGERAK

                                                                                           AKSI NYATA

PEGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID

SAMPAH  BERDAMPAK

Menumbuhkan sikap cinta lingkungan melalui komposing

MUNAWIYAH

CGP ANGKATAN 4 KABUPATEN PROBOLINGGO

 

A. FACT (Peristiwa)

1. Latar Belakang

Dalam filosofi Ki Hajar Dewantara maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggota persatuan (rakyat). Untuk mewujudkan tujuan dari pendidikan salah satunya adalah membuat program yang berdampak pada murid.

Program yang berdampak pada murid adalah adalah program yang meningkatkan keberpihakan pada murid, menguatkan apa yang kita miliki (aset), mengajarkan anak medorong kebermaknaan atau komitmen kepada mereka, dan implementasi kepemimpinan murid, atau secara kontekstual. Karakteristik lingkungan yang mendukung dan mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana dan lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial. Sekolah mampu mewujudkan program yang berdampak pada murid melalui pemanfaatan aset manusia dan lingkungan. Program menumbuhkan sikap cinta terhadap lingkungan melalui komposing akan meningkatkan rasa cinta terhadap lingkungan.

Komponen Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan dari  program ini yaitu.

a. Mampu bergotong royong. Kepemimpinan murid memungkinkan murid untuk terlibat dan berinteraksi dengan orang lain, bekerjasama dan berkontribusi dalam masyarakat yang lebih luas.

b. Beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. Menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan mendorong murid mengembangkan berbagai sikap-sikap positif yang merupakan pengejawantahan dari iman, ketakwaan dan akhlak mulia.

c. Mandiri. Menumbuhkembangkan kepemimpinan murid mendorong murid untuk mengambil kontrol dan bertanggung jawab pada proses pembelajarannya sendiri.


2. Tujuan

a. Siswa memiliki rasa cinta lingkungan terhadap murid melalui kegiatan komposing

b. Menyediakan kesempatan untuk murid menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif, hingga berkemampuan dan berkeinginan untuk memberikan pengaruh positif kepada kehidupan orang lain dan sekelilingnya melalui komposing

3. Kegiatan Aksi Nyata

Program SAMPAH  BERDAMPAK Menumbuhkan sikap cinta lingkungan melalui komposing dilakukan dengan alur BAGJA seperti berikut:

a. Buat Pertanyaan

Bagaimana mewujudkan rasa cinta terhadap lingkungan pada murid sekaligus menguatkan interaksi sosial antara murid dengan lingkungan secara positif, arif, dan bijaksana?

b. Ambil Pelajaran

1) Survei kepedulian terhadap lingkungan

2) Wali kelas memberikan 'pertanyaan' (yang telah diindentifikasi sebelumnya) kepada peserta didik di kelasnya

c. Gali Mimpi

1) Menyediakan ruang dialog untuk peserta didik membahas mimpi dan dampaknya dalam program ini

2) Menyediakan ruang dialog untuk guru, kepala sekolah, perwakilan kelas membahas jawaban-jawaban peserta didik

d. Jabarkan Rencana

Koordinasi bersama kepala sekolah, rekan guru, dan perwakilan kelas yang akan menjabarkan ide/cara konkret untuk membahas 'pertanyaan' dan apa pun yang dapat mendukung peningkatan cinta murid terhadap lingkungan dan interaksi antarmurid dengan lingkungan.

e. Atur Eksekusi

1) Membentuk kelompok kerja

2) Monitoring dan evaluasi

3) Tindak lanjut


4. Hasil Aksi Nyata

Program Sampah Berdampak Menumbuhkan sikap cinta lingkungan melalui komposing dilakukan kurang lebih selama 2 bulan. Kegiatan ini diawali dengan koordinasi dan penyampaian program kepada Kepala Sekolah dan rekan guru. Selanjutnya menentukan narasumber. Sesuai kesepakatan bersama narasumber yang kompeten di bidang komposing ini yaitu ketua komite sekolah.

Kegiatan Sampah Berdampak ini diikuti oleh peserta didik kelas tinggi yaitu kelas 4 – 6. Waktu kegiatan dilaksanakan di luar jam pelajaran (ektrakurikuler). Bulan pertama dilakukan setiap hari Sabtu selama tiga pekan.


Pekan pertama diisi dengan pembukaan kegiatan oleh kepala sekolah dan materi jenis sampah oleh narasumber. Pekan kedua, peserta didik mulai diajak melakukan aksi yaitu membawa sampah dapur (organik) dan tanah yang selanjutnya dijadikan media tanam. Dan pekan ketiga, peserta didik belajar membuat kompos dari sampah rumah tangga. Peserta didik diberi tugas/proyek yang dikerjakan di rumah masing-masing. Minggu pertama pembuatan pendamping kegiatan berkunjung ke rumah peserta didik untuk melakukan pengecekan tugas. Selanjutnya, sebulan kemudian dilakukan pengecekan hasil kompos yang sudah dibuat.


 


Sebulan berikutnya, proyek kompos yang sudah dibuat oleh peserta didik dibawa ke sekolah untuk dilakukan pengecekan. Sebaguan besar peserta didik membuat kompos dan hasilnya 75% berhasil. Adapun kesalahan yang meneybabkan kompos tidak jadi yaitu:

a. Tanah yang terlalu banyak

b. Sering disiram

c. Timba/wadah tidak diberi lubang

Untuk selanjutnya peserta didik diminta untuk menambah sampah dapur di atas kompos yang sudah mereka buat, agar hasilnya lebih banyak.

B. Feeling (Perasaan)

Saya merasa tertantang dan merasa khawatir ketika menjalankan aksi nyata Sampah Berdampak ini. Tertantang karena saya ingin dengan kegiatan ini peserta didik dapat mewujudkan cinta terhadap lingkungan dengan menglah sampah/kompsing. Dan merasa khawatir peserta didik tidak antusias dengan kegiatan.

Setelah melakukan kegiatan ini saya merasa senang. Antusias seserta didik sangat baik, meskipun tidak 100% aktif dan mengikuti kegiatan ini. Kompos yang dibuat oleh peserta didik rata-rata jadi (menjadi kompos). Tentunya perasaan senang saya ini juga merupakan wujud bahagia karena mendapat dukungan penuh darikepala sekolah dan komite sekolah.

C. Findings (Pembelajaran)

Pembelajaran yang saya dapat dari program ini yaitu  kegiatan ini mampu menumbuhkan  kecintaan peserta didik terhadap lingkungan dengan mengolah sampah menjadi kompos. Hal yang sudah dibuang bisa dimanfaatkan untuk menjadi suatu hal yang baik. Program ini merupakan salah satu program untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.

D. Future (Penerapan ke depan)

Belajar dari kesalahan selama kegiatan ini rencana perbaikan ke depan yaitu lebih memotivasi peserta didik, memantau proyek peserta didik dengan kunjungan secara bertahap, dan merencanakan tindak lanjut terhadap program ini.

Hasil Aksi Nyata juga saya unggah dalam bentuk video. Selamat menyaksikan!

https://www.youtube.com/watch?v=P5uvDQguZ6o


Terimakasih, kritik saran yang membangun sangat saya harapkan.

Salam Guru Penggerak!!

Komentar

Postingan Populer